Restora

Hidupkan Kenangan, KAI bersama Railfans Susuri Kembali Jalur Kereta Api Banjar-Pangandaran-Cijulang

Bangunan bersejarah Stasiun Pangandaran. (Foto: Humas PT KAI)
Bangunan bersejarah Stasiun Pangandaran. (Foto: Humas PT KAI)

BANJAR -- Meskipun sudah tidak aktif sejak tahun 1980-an, jalur kereta api Banjar-Pangandaran-Cijulang yang dibangun oleh Staatsspoorwegen, perusahaan perkeretaapian milik pemerintah Hindia-Belanda, sangatlah terkenal. Ini karena jalur tersebut memiliki pemandangan alam yang memukau serta eksotik karena mengelilingi perbukitan dan lembah.

Jika ditarik dari Banjar, jalur kereta api Banjar-Kalipucang-Pangandaran-Parigi-Cijulang memiliki 4 terowongan di antaranya Batulawang, Hendrik, Juliana, dan Wilhelmina serta 6 jembatan panjang yaitu Cipamottan (Cikacepit), Cipambokongan, Cikabuyutan, Cikacampa, Ciputrapinggan beton dan Ciputrapinggan baja.

Sayangnya, kini jalur tersebut sudah tidak dapat kita nikmati. Meskipun begitu, sisa-sisa peninggalannya masih dapat dikunjungi untuk menapaktilasi jejak kejayaan perkeretaapian di Banjar-Cijulang.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Untuk menghidupkan kembali kenangan dan sejarah jalur kereta api tersebut, KAI mengadakan acara "Napak Tilas Historical Railway Trip 2024" pada Sabtu (17/2) yang diikuti oleh 54 orang perwakilan railfans dari berbagai penjuru Jawa dan Sumatra.

Dalam kegiatan ini, peserta diajak untuk mendengarkan sejarah mulai dibangunnya jalur kereta api Banjar-Cijulang hingga masa akhir beroperasinya sambil menyusuri stasiun, terowongan, jembatan, dan jalur kereta bersejarah yang menjadi saksi bisu perjalanan kereta api di masa lalu.

"Kegiatan ini juga digelar sebagai salah satu ajang silaturahmi sekaligus apresiasi KAI kepada railfans yang selama ini telah secara aktif mendukung kemajuan perkeretaapian Indonesia melalui berbagai bentuk kegiatan positif yang digelar railfans di berbagai daerah," ujar VP Public Relations KAI, Joni Martinus.

Napak Tilas dipandu oleh komunitas Indonesian Railway Preservation Society (IRPS) yang dengan detail menjelaskan sejarah jalur kereta api Banjar-Cijulang. IRPS bahkan menghadirkan anggotanya sebagai saksi yang sempat menikmati perjalanan kereta api di jalur ini.

Dalam kegiatan ini railfans diajak untuk melihat peninggalan Stasiun Pangandaran, Stasiun Cijulang, Jembatan Cipamottan (Cikacepit) serta melintasi Terowongan Hendrik sepanjang 105 meter, Terowongan Juliana dengan panjang 147 meter, dan Terowongan Wilhelmina yang memiliki panjang 1.116 meter, menjadikannya sebagai terowongan kereta api terpanjang di Pulau Jawa.

Selain menjelajahi sejarah, peserta juga disuguhi keindahan alam sepanjang jalur kereta api tersebut, mulai dari perbukitan, sawah, sungai-sungai kecil, hingga Pantai Pangandaran yang terkenal. Pengalaman ini menjadi momen berharga yang tak terlupakan bagi para peserta.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

0