Loko

KAI Tanda Tangani Kontrak Kerja Sama Pengadaan Lokomotif dengan Progress Rail

Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo (kedua dari kiri). (Foto: Humas PT KAI)
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo (kedua dari kiri). (Foto: Humas PT KAI)

JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) bersama Progress Rail (Anak Perusahaan Caterpillar) yang berasal dari Amerika Serikat melakukan penandatanganan Kontrak Kerja Sama pengadaan 54 lokomotif di Gedung Jakarta Railways Center, Jakarta Pusat pada Kamis (15/2).

Penandatanganan perjanjian ini dilakukan oleh Direktur Niaga KAI Hadis Surya Palapa dan Area Sales Director Asia Pacific and South East Asia Progress Rail Matthew Dunwoodie dan disaksikan oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian Mohamad Risal Wasal, Commercial Attaché Kedutaan Besar Amerika Serikat Melissa A. Marszalek, serta Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo.

Kesepakatan ini merupakan salah satu langkah strategis KAI dalam rencana pengembangan angkutan barang di Sumatra Selatan. Pengadaan sarana sejumlah 54 lokomotif baru ini, merupakan kelanjutan dari pembelian 91 lokomotif sebelumnya yang telah KAI terima sejak tahun 2011.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

“Penandatanganan kontrak ini adalah sebagai wujud nyata kehadiran pemerintah dalam menyediakan transportasi kereta api untuk masyarakat melalui layanan KAI. Lokomotif ini dilengkapi dengan teknologi terbaru dan fitur-fitur yang ramah lingkungan. Sehingga mampu untuk mencapai standar yang tinggi dalam mendukung keberlangsungan lingkungan,” ujar Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo.

Lokomotif yang akan didatangkan tersebut berjenis GT38AC atau yang dikenal di Indonesia sebagai CC 205. Kemampuan menarik kereta atau gerbong yang besar dari jenis lokomotif ini telah memberikan dampak yang signifikan dalam hal efisiensi dan emisi karbon yang dikeluarkan.

Lokomotif jenis ini dirancang khusus untuk lingkungan Asia Tenggara dan telah terbukti beroperasi secara baik dengan menggunakan bahan bakar biodiesel (B35) yang ramah lingkungan. Fitur-fitur lokomotif ini di antaranya memiliki mesin 710 delapan silinder, motor traksi AC yang kuat dan tahan lama, serta rancangan kabin dan bodi lokomotif yang mendukung visibilitas masinis.

Ke-54 lokomotif tersebut akan datang secara bertahap mulai April 2025 hingga April 2026. Pengadaan lokomotif tersebut akan mendukung target 85 juta ton angkutan batu bara di Sumatra Bagian Selatan di tahun 2026, di mana pada 2023 telah tercapai sebanyak 51 juta ton. Pembelian lokomotif ini juga dimaksudkan untuk mendukung pertumbuhan energi domestik dan memenuhi permintaan energi di dunia internasional yang terus meningkat.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

0