Restora

Heritage: Mengenal Depo Sidotopo, Saksi Bisu Pertempuran Pejuang Lawan Sekutu (Bagian 2 - Habis)

Depo Sidotopo  yang berada di wilayah Daop 8 Surabaya ini masih aktif difungsikan sebagai tempat perawatan maupun perbaikan lokomotif, kereta, dan gerbong. . (Foto:Humas PT KAI)
Depo Sidotopo yang berada di wilayah Daop 8 Surabaya ini masih aktif difungsikan sebagai tempat perawatan maupun perbaikan lokomotif, kereta, dan gerbong. . (Foto:Humas PT KAI)

JAKARTA -- Keberadaan Depo Sidotopo di Jalan Sidotopo Lor No. 2 Surabaya, Jawa Timur, yang sudah berusia seabad, tak lepas dari perannya di masa Kemerdekaan RI. Seelain di Masa Hindia Belanda, inilah cerita keberadaannya di Masa Pertahanan Kemerdekaan dan Masa Sekarang:

Depo Sidotopo Masa Pertahanan Kemerdekaan

Tanggal 13 November 1945 setelah kemerdekaan, Stasiun Sidotopo menjadi salah satu saksi bisu pertempuran pejuang dengan melawan tentara Sekutu pada bulan Agustus-November 1945 di Kota Surabaya tepatnya di daerah sekitar Sawah Pulo.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Para pejuang yang tergabung dalam organisasi Pemuda Republik Indonesia (PRI) Utara di bawah pimpinan Kustur, memiliki pos pertahanan di sekitar Jatipurwo berdekatan dengan Stasiun Kereta Api Prince Hendrik.

Saat itu, para pejuang sempat mendapatkan perlawanan tembakan sengit hingga mendapat tekanan yang membuat para pejuang terpaksa mengalihkan pertahanannya ke Stasiun Sidotopo.

Para pejuang lalu ikut bergabung dengan para pemuda dan buruh dari kereta api pada masa itu yang telah membuat pertahanan di Stasiun Sidotopo. Dalam pertempuran tersebut, sebanyak 20 pejuang gugur dan dimakamkan di Jalan Sidotopo Wetan.

Depo Sidotopo Masa Sekarang

Saat ini, Depo Sidotopo yang berada di wilayah Daop 8 Surabaya masih aktif difungsikan sebagai tempat perawatan maupun perbaikan lokomotif, kereta, dan gerbong.

Di Depo Sidotopo juga dilakukan perawatan rangkaian KA Commuter Line Tumapel, Line Jenggala, Line Supas, Line Dhoho dan Penataran.

Selain itu, kawasan tersebut juga terdapat stasiun, klinik kesehatan milik KAI (Mediska), dan Griya Karya Bima yang merupakan tempat beristirahat untuk masinis.

Semua yang ada di kawasan Depo Sidotopo sekarang ini memang masih sangat otentik. Meski ada beberapa renovasi, namun tidak mengubah bangunan asli sejak dibangun tahun 1923. (Sumber: Humas PT KAI)

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

0