KAI Lakukan Normalisasi Jalur untuk Keselamatan Perjalanan Kereta Api
JAKARTA -- Keselamatan dalam perjalanan kereta api adalah aspek yang tak boleh diabaikan. Karena itulah, menjaga kebersihan jalur kereta api menjadi langkah krusial dalam memastikan perjalanan yang aman dan nyaman bagi pelanggan serta kru kereta.
Berbagai langkah antisipatif pun dilakukan KAI untuk meminimalisasi gangguan terhadap perjalanan kereta api seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.
“KAI berkomitmen untuk terus siaga dan melakukan sterilisasi jalur agar perjalanan kereta api di seluruh area kerja KAI senantiasa lancar dan selamat,” kata VP Public Relations KAI Joni Martinus.
Upaya antisipasi yang dilakukan KAI di antaranya dengan menyiagakan petugas khusus di titik-titik rawan, menempatkan Alat Material Untuk Siaga (AMUS) di berbagai stasiun yang berdekatan dengan daerah rawan, serta sterilisasi jalur rel dan sekitarnya dari sampah atau benda-benda tidak layak dan dianggap dapat mengganggu perjalanan kereta api.
Dalam menghadapi musim hujan, KAI semakin meningkatkan kewaspadaan di seluruh wilayah operasionalnya. Salah satu aspek yang mendapat perhatian serius adalah normalisasi saluran air di sekitar jalur kereta api.
"Normalisasi saluran air tidak hanya berfungsi untuk menjaga kelancaran perjalanan kereta api, tetapi juga melindungi infrastruktur dan lingkungan sekitarnya," ujar Joni.
Normalisasi saluran air sendiri adalah rangkaian tindakan untuk memastikan aliran air dapat dikelola dengan baik dan tidak merusak lingkungan sekitarnya. Kegiatan ini tidak hanya dilakukan saat menjelang atau dalam musim penghujan saja, namun rutin dilakukan secara berkala, sehingga ketika tiba saatnya musim penghujan, jalur sudah aman.
Normalisasi saluran air ini merupakan langkah penting dalam mengantisipasi dampak musim hujan. Upaya ini tidak hanya melindungi operasional kereta api, tetapi juga lingkungan sekitar.
"Selain dengan normalisasi, dalam menjaga kebersihan jalur kereta api kami rutin melakukan pengecekan secara langsung baik dengan jalan kaki maupun menggunakan lori dresin, bahkan para kepala daerah operasi dan divisi regional terjun ke lapangan untuk dapat melakukan perbaikan dengan segera jika menemukan masalah,” jelas Joni.