Mengenang Jejak Sejarah Perkeretaapian di Museum Kereta Api (2): Sawahlunto

Restora  
Salah satu koleksi Museum Sawahlunto yang terkenal adalah Lokomotif Uap bergigi E1060 atau lebih dikenal dengan sebutan “Mak Itam”. (Foto: Dok. Humas PT KAI)
Salah satu koleksi Museum Sawahlunto yang terkenal adalah Lokomotif Uap bergigi E1060 atau lebih dikenal dengan sebutan “Mak Itam”. (Foto: Dok. Humas PT KAI)

JAKARTA -- Berkunjung ke museum pasti akan menjadi pengalaman yang menarik buat kamu apalagi saat liburan. Penasaran ingin berkunjung ke museum-museum kereta api yang dikelola langsung oleh PT KAI? Setelah di bagian pertama kami turunkan Museum Kereta Api Ambarawa, kali ini giliran Museum Kereta Api Sawahlunto yang bisa kamu kunjungi untuk menutup masa liburan sekolah kali ini:

2. Museum Kereta Api Sawahlunto

Museum Kereta Api Sawahlunto merupakan sebuah museum yang berlokasi di kota Sawahlunto, Sumatra Barat. Museum ini menampilkan sejarah dan warisan perkeretaapian yang berhubungan dengan pertambangan batu bara di daerah tersebut.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Mengutip keterangan media VP Public Relations PT KAI, Joni Martinus, alasan utama pembangunan awal kereta api di Sumatra Barat adalah sebagai sarana pengangkutan batu bara di Ombilin, Sawahlunto. Sebelumnya, tahun 1867 dilakukan penelitian oleh seorang ahli geologi W.H. de Greeve dan setahun kemudian ditemukan kandungan batu bara di Ombilin.

Sejarah museum ini berawal dari pembangunan jalur kereta api oleh perusahaan kereta api negara Sumatra Staatsspoorwegen (SSS). Pembangunan tersebut dimulai dari Teluk Bayur-Padang Panjang-Bukit Tinggi dan Padang Panjang-Sawahlunto. Sampai tahun 1892 jalur kereta sudah mencapai Muara Kalaban.

Demi menjangkau lokasi pertambangan batu bara Sawahlunto, pembangunan jalur kereta api dilanjutkan dari Halte Muara Kalaban berbelok ke arah utara dengan melalui sebuah terowongan dan jembatan yang melintasi Sungai Lunto sepanjang 30 meter. Tanggal 1 Januari 1894 jalur tersebut dibuka bersamaan peresmian Stasiun Sawahlunto.

Hasil pertambangan batu bara di Sawahlunto menunjukan hasil yang memuaskan setelah jalur Pelabuhan Teluk Bayur-Sawahlunto selesai. Namun, akhir tahun 2000 produksi batubara di Sawahlunto semakin berkurang. Secara otomatis aktifitas dan keberadaan kereta api di Sumatra Barat juga terimbas nyata.

Sebagai upaya melestarikan Stasiun Sawahlunto, KAI dan pemerintahan Kota Sawahlunto bekerja sama memanfaatkan Stasiun Sawahlunto sebagai museum.

Museum Sawahlunto diresmikan tanggal 17 Desember 2005 oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Salah satu koleksi Museum Sawahlunto yang terkenal adalah Lokomotif Uap bergigi E1060 atau lebih dikenal dengan sebutan “Mak Itam”. Kamu juga bisa mencoba sensasi berwisata menggunakan kereta api Mak Itam ini lho.

Selain itu, Museum Sawahlunto dapat disewa untuk kegiatan pameran, ruang pertemuan, pemotretan, shooting, pesta pernikahan, festival, bazar, pentas seni, workshop, dsb.

Jika kamu berkunjung ke museum ini, kamu dapat memahami lebih dalam tentang sejarah perkeretaapian di Sawahlunto dan menghargai warisan budaya dan teknologi yang terkait dengan industri pertambangan batu bara. Sangat menarik ya! (Bersambung)

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

Kategori

× Image